Amerika Usik Presiden Nikaragua, Taiwan Berduka, China Makin Jemawa

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Nikaragua pada Kamis (9/12) memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan yang sudah berlangsung lama dan mengalihkan kesetiaan ke Beijing sebagai pengakuan atas kebijakan Satu China dari Partai Komunis China.
Langkah Nikaragua itu mengurangi kumpulan sekutu internasional Taipei yang semakin berkurang.
"Pemerintah Republik Nikaragua hari ini memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan tidak lagi memiliki kontak atau hubungan resmi," kata kementerian luar negeri Nikaragua dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dalam bahasa Spanyol dan Inggris.
"Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh China dan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China," kata pernyataan Kemenlu Nikaragua.
Taiwan menanggapi dengan cepat pernyataan Nikaragua itu dan mengungkapkan "rasa sakit dan penyesalan" atas keputusan tersebut.
Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa presiden negara Amerika Tengah itu, Daniel Ortega, telah mengabaikan persahabatan antara rakyat Taiwan dan Nikaragua.
Langkah Nikaragua membuat Taiwan hanya memiliki 14 sekutu diplomatik formal, yang kebanyakan adalah negara-negara di Amerika Latin dan Karibia, ditambah beberapa negara kecil.
Langkah pemutusan hubungan oleh Nikaragua itu juga menyusul ancaman oleh para pemimpin masa depan Honduras untuk memutuskan hubungan dengan Taipei.
Langkah Amerika Serikat memusuhi Presiden Nikaragua Daniel Ortega terbukti menguntungkan Republik Rakyat China
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Wisatawan Indonesia Diharapkan Berbondong-bondong Liburan ke Taiwan
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS