Amien Rais Anggap Poros Tengah Masa Lalu
jpnn.com - JAKARTA – Gagasan memunculkan kembali Poros tengah oleh sejumlah parpol Islam, guna mengimbangi kekutan partai nasionalis yang meraih tiga besar perolehan suara di pemilu legislatif, ditolak oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Amien yang dikenal sebagai penggagas istilah poros tengah pada masa pemerintah 1999 dan berhasil mendorong Gus Dur untuk menggantikan Presiden Habibie menilai, koalisi poros tengah sudah usang dan sudah jadi masa lalu karena itu, tidak perlu dilakukan lagi. Karena menurutnya, jika dipaksakan parpol Islam bakal mengalami kendala memikul permasalahan bangsa.
"Koalisi partai Islam terlalu kecil. Jangan ada bayangan partai Islam bisa pikul sendiri masalah bangsa," kata Mantan Ketua PP Muhammadyah ini usai menghadiri pertemuan tertutup parpol Islam di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (17/04).
Pada pertemuan yang sejatinya menindaklanjuti Musyawarah Kepemimpinan Umat Nasional 2014 pada Selasa (15/04) itu, Amine juga menyarankan agar parpol Islam mesti menyatu dengan parpol nasionalis seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
“Saya berharap PDI Perjuangan misalnya, tidak menutup pintu parpol Islam untuk berkoalisi. Kalau betul sudah tutup koalisi, itu mengecewakan,” tegas mantan Ketua MPR ini.
Lebih lanjut, mantan Ketua umum PAN ini juga menyatakan, konteks poros tengah yang berisi parpol Islam sebaiknya tidak perlu dipelihara. Karena situasinya sudah tidak tepat lagi. Sebab da istilah yang lebih tepat, yakni koalisi Indonesia Raya.
“Kata "Indonesia Raya" disebut tujuh kali dalam lagu kebangsaan Indonesia. Indonesia Raya ini juga jangan hanya poros tengah yang terlalu hijau (berbau Islam-red).
Tetapi, harus rangkul teman-teman nasionalis, anak bangsa secara representatif,” paparnya.
Lebih lanjut, Amien menyebutkan, di Indonesia sendiri ada banyak golongan yang juga harus diperhatikan dan mereka juga berhak untuk ikut andil dan berperan dalam mengelola bangsa ini. “Ada teman-teman dari kalangan Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu. Bagian besar nasionalis ini sebaiknya dipadukan dengan kelompok tengah,”tandas Amien. (dms)
JAKARTA – Gagasan memunculkan kembali Poros tengah oleh sejumlah parpol Islam, guna mengimbangi kekutan partai nasionalis yang meraih tiga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih