Amien Rais: Bahaya Jika Ahok Terus Diistimewakan
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua MPR Amien Rais mengingatkan pemerintah agar tidak mengistimewakan Basuki T Purnama alias Ahok. Amien bahkan menyampaikan peringatannya saat bertemu Menkopolhuka Wiranto di Jakarta, Jumat (31/3).
Amien bersama delegasi Forum Umat Islam (FUI) yang hari ini menggelar Aksi 313 menemui Wiranto. Menurutnya, pemerintah sebaiknya tidak terlalu ikut campur soal Ahok.
"Intinya jangan diistimewakan Ahok itu. Karena kalau diistimewakan, bisa berbahaya," ujar Amien usai pertemuan dengan Wiranto.
Tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah bertindak aneh dalam menyikapi Ahok. Sebab, Gubernur DKI Jakarta yang kini menyandang status terdakwa penodaan agama itu harusnya sudah dinonaktifkan.
Hal itu sesuai ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 83 ayat 1, 2, dan 3 UU itu mengatur tentang pemberhentian kepala daerah yang menjadi terdakwa dalam perkara dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.
Menurut Amien, setiap kepala daerah yang menjadi terdakwa juga selalu dinonaktifkan oleh pemerintah. Namun, pada saat Ahok yang menjadi terdakwa, pemerintah justru mengambil sikap berbeda.
"Kalau Ahok ini kok begitu jadi terdakwa malah diaktifkan lagi," katanya.(cr2/JPG)
Mantan Ketua MPR Amien Rais mengingatkan pemerintah agar tidak mengistimewakan Basuki T Purnama alias Ahok. Amien bahkan menyampaikan peringatannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan