Amien Rais: Partai Islam Sulit Bersatu

jpnn.com - JAKARTA -- Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku saat ini memang sulit untuk membentuk koalisi sejumlah partai Islam atau yang disebut dengan Poros Tengah. Kondisi politik saat ini, kata dia, tak  seperti dulu ketika poros tengah pernah terbentuk pada pemilu tahun 1999 lalu.

"Poros tengah tidak semudah dulu. Dulu lebih mudah sekarang sulit sekali. Sehingga, saya tadi mengatakan boleh berbeda mazhab, beda partai, tapi lihatlah ada hal yang mengganggu kita semua, yaitu ketidakadilan. Padahal dua pilar kita ini menyuruh adil. Keadilan sosial dan kemanusian yang beradab," papar Amien saat ditemui usai Tabligh Akbar di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (30/3).

Mantan Ketua Umum PAN itu mengungkapkan salah satu yang membuat sulit terbentuknya poros tengah adalah karena kaum muda yang mencengkeram politik terlalu kuat melalui media massa. Dulu, kata dia, tidak ada penguasaan seperti yang terjadi saat ini. Amien tak ingin merinci nama-nama tokoh seperti yang dimaksudkannya tersebut.

"Perubahan sudah jauh sekali. Jadi waktu pak Harto turun itu, kekuatan muda, dalam mencengkeram politik tidak sekuat dulu. Sekarang ini, kekuatan muda mencengkeram politik lebih hebat lagi. Jadi muda itu menguasai media massa, menguasai sebagian politisi, menguasai anak politik dan lain-lain," sambung Amien.

Partai Islam, kata dia, seharusnya bersatu. Dengan acara Tabligh Akbar tersebut ia berharap berbagai kekuatan Islam bisa disatukan.  Amien juga menyebutkan bahwa kepentingan umat Islam tidak pernah berseberangan dengan kepentingan bangsa, karena umat Islam selalu memperjuangkan kepentingan bangsa. Oleh karena itu ia sangat berharap umat Islam bisa maksimal berpartisipasi dalam pemilu.

"Kita jangan bodoh, jangan jadi penonton, jangan jadi jongos, yang aktif lah sebagai anak bangsa," tandas Amien. (flo/jpnn)