Amien Terus Dikritik soal Mental Perang Badar untuk Pilpres

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan tokoh senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tentang perlunya mentalitas Perang Badar saat menghadapi pemilu presiden (pilpres) terus menyisakan kritikan. Pasalnya, analogi yang digulirkan Amien selaku pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu dianggap tidak tepat.
Adalah pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit yang mengecam istilah Perang BAdar untuk pilpres yang digulirkan Amien saat menghadiri sebuah acara di Jakarta, pekan lalu. "Perang Badar itu kan agama. Kalau pilpres ini kan politik, jadi tidak tepat menganalogikannya,” kata Arbi di Jakarta, Minggu (1/6).
Arbi menambahkan, cara Amien menggunakan analogi Perang Badar sama saja menganggap musuh politik Prabowo-Hatta sebagai pihak kafir. “Itu sama saja mengkafirkan musuh politiknya,” tandas Arbi.
Lebih lanjut Arbi justru merasa heran dengan Amien yang dikenal sebagai tokoh reformasi tapi malah getol mendukung duet Prabowo-Hatta. Padahal, kata Arbi, Prabowo adalah bagian dari masalah Orde Baru yang justru ditumbangkan Amien.
Arbi pun curiga ada agenda tersembunyi di balik getolnya Amien mendukung Prabowo-Hatta. "Hanya demi membela Hatta demi Prabowo, demi sepotong kekuasaan, Amien pertaruhkan agama dan pertaruhan demokrasi," ucap Arbi.
Sebelumnya Amien saat menjadi pembicara pada acara peringatan Isra Mi’raj di Jakarta, pekan lalu menyatakan bahwa PAN akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini. Maksud mantan Ketua Umum PAN itu adalah jangan sampai pendukung Prabowo-Hatta menggunakan mentalitas Perang Uhud yang sarat dengan kepentingan pribadi.
Menurut Amien, Perang Badar bisa dimenangi Umat Islam karena menggunakan mentalitas yang iklhas dalam membela kehormatan diri dan tanah air. “Jadi, kalau mulai maju Perang Uhud, insya Allah kalah,” ucap mantan Ketua MPR RI itu.(jpnn)
JAKARTA - Pernyataan tokoh senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tentang perlunya mentalitas Perang Badar saat menghadapi pemilu presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- MenPAN-RB Rini Dinilai Gagal, Prabowo Harus Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- Perihal RKUHAP, Jimly: Polisi Sebaiknya Tetap Melakukan Penyidikan
- Bea Cukai Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal
- Ingatkan Pram-Rano, Lukmanul Hakim: Jangan Sampai Warga Jakarta Kesulitan Cari Kerja
- Polemik Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Wapres: Sudah Ada Solusinya, Tunggu Saja