Amin Ginting, Kades yang Kehilangan Warga dan Wilayah di Kawasan Gunung Sinabung
Tetap Dipanggil Pak Kades meski Tak Punya Kantor
Hingga kini, Gunung Sinabung belum tenang. Sesekali terdengar letusan kecil dan keluar lahar dingin setiap kali hujan turun. Pemerintah pun memutuskan untuk merelokasi warga di kawasan bahaya dengan membuka permukiman baru di kawasan hutan lindung Siosar, Kecamatan Tiga Panah.
Jawa Pos sempat mengunjungi kawasan baru tersebut. Untuk mencapai permukiman itu, harus melintasi jalan menanjak dan berbukit sepanjang 17 km dari Kabanjahe. Ada 250 hektare hutan pinus yang dijadikan permukiman penduduk. Saat ini sudah dibangun 103 rumah tipe 36 di kawasan tersebut. Deretan rumah bercat hijau itu terlihat rapi, seperti rumah dinas tentara.
”Warna rumah itu merupakan pilihan para pengungsi,” kata Letkol April Hartanto, wakil komandan satgas pembangunan rumah pengungsi Sinabung. April, yang merupakan Danden Zibang, Sibolga, tinggal di kawasan itu sejak awal proyek tersebut dikerjakan.
Tidak kurang dari seribu anggota TNI-AD dikerahkan untuk membangun jalan dan permukiman baru tersebut. Setiap rumah memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan sanitasi serta dialiri listrik PLN. Di kawasan itu, bakal dibangun 450 rumah lagi untuk kepala keluarga dari tiga desa, yakni Suka Meriah, Simacem, dan Bekerah.
Selain mendapat rumah, setiap KK memperoleh 1 hektare ladang. Relokasi untuk warga empat desa lainnya juga direncanakan di kawasan tersebut. Namun, rumah untuk mereka akan dibangun setelah relokasi tahap pertama selesai.
”Kami hanya mengawali untuk 103 rumah. Selanjutnya akan diteruskan oleh pemkab melalui mekanisme lelang,” tegas April. (*/c11/ari
Erupsi Gunung Sinabung memaksa ribuan warga dari tujuh desa meninggalkan rumah dan lahan masing-masing untuk selamanya. Kini mereka hidup berpencar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala