AMIN Muda Gelar Pesta Rakyat & Deklarasi Melawan Rezim Maling

Dia mengulang pernyataan Anies Baswedan bahwa bansos harus bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, bukan berguna bagi orang yang membagikan.
"Jika bansos bermanfaat bagi yang membagikan, artinya mengkaitkan-kaitkan agar coblos paslon tertentu. Sekali lagi bansos milik rakyat, rakyat berhak."
Sementara itu, Ivan Ahda, Deputi Kreatif Timnas AMIN, menyampaikan bahwa saat ini pemerintahan secara terang-terangan melanggar etika dan moral, bahkan mempertontonkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurutnya, sikap presiden yang menyatakan berpihak terhadap paslon tertentu telah menggunakan perangkat dan anggaran negara untuk memenangkan paslon tertentu.
Selain itu, katanya, pelanggaran etika pada level tertinggi terjadi dimulai oleh ketua Mahkamah Konstitusi (MK) hingga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Nepotisme dalam skala besar dilakukan dan ditampilkan seolah-olah sebagai suatu kenormalan. Hal ini terlihat dari terjun bebasnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, bahkan menjadi penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi," tegas Ivan.
Dia menambahkan bahwa para anak muda, khususnya yang tergabung dalam AMIN Muda secara tegas melawan rezim maling.
Rezim maling lebih awal mengumpulkan modal (politik, sosial dan ekonomi) yang menggelembung menjadi sumber daya besar menciptakan ketimpangan kemampuan dengan generasinya di masa depan.
Dia menambahkan bahwa para anak muda, khususnya yang tergabung dalam AMIN Muda secara tegas melawan rezim maling.
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Pramono Tegaskan Tak Akan Pakai TGUPP seperti Zaman Anies
- Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Jauh Tinggalkan Anies & Ganjar