Amnesty Sebut Diskriminasi Rohingya Sama Dengan Apartheid
Di beberapa pusat kesehatan yang menerima warga Rohingya, Amnesty mengatakan mereka dirawat di "bangsal Muslim" dan sering dipaksa membayar suap untuk memanggil anggota keluarga atau membeli makanan dari luar.
Kelompok HAM yang berbasis di London telah meminta embargo senjata terehadap Myanmar, sanksi dan upaya memastikan bantuan internasional tidak disalurkan ke proyek yang diskriminatif.
Australia merupakan penyedia utama bantuan di Negara Bagian Rakhine.
Suu Kyi Terus Menyangkal
Investigasi dua tahun Amnesty memberikan gambaran sangat berbeda dengan yang diajukan pemimpin de facto Myanmar dan pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.
Ketika ditanya mengenai tuduhan pelanggaran HAM yang mengerikan, Suu Kyi bersikukuh dengan penyangkalan di wajahnya.
"Kita tidak dapat mengatakan terjadi atau tidak. Sebagai pemerintah yang bertanggung jawab, kami harus memastikan hal itu tidak akan terjadi," kata Suu Kyi kepada wartawan, di akhir pertemuan pejabat senior di sebuah Pertemuan Asia-Eropa di Naypyitaw.
Pada bulan September, ketika Suu Kyi berbicara di depan masyarakat internasional, dia juga menolak keras bahwa telah terjadi diskriminasi sistematis.
"Semua orang yang tinggal di Rakhine State memiliki akses terhadap layanan pendidikan dan perawatan kesehatan tanpa diskriminasi," katanya saat itu.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata