AMO, Gagasan Besar Indonesia untuk Masa Depan ASEAN
jpnn.com, PHNOM PENH - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia mendorong pembentukan ASEAN Maritime Outlook untuk membuka kerja sama yang lebih luas dalam hubungan dengan mitra ASEAN.
"Kerja sama maritim harus menjadi masa depan yang menyatukan kita dengan mitra, bukan malah memisahkan," kata Menlu Retno pada Pertemuan Dewan Politik Keamanan ASEAN (APSC) ke-25 di Phnom Penh, Kamboja, Kamis.
Ia mengatakan kepentingan peningkatan kerja sama maritim ASEAN dengan mitra menjadi alasan dari rekomendasi Indonesia untuk pembentukan ASEAN Maritime Outlook (AMO).
"Kita mengetahui potensi besar kontribusi kerja sama maritim untuk kesejahteraan di Indo-Pasifik. Sebagaimana diketahui, isu maritim sering hanya didekati dari perspektif keamanan secara sempit. Sementara potensi kerja sama maritim, terutama di Indo-Pasifik sangatlah besar," ujar Retno.
Dengan potensi besar itulah, menurut dia, ASEAN memasukkan kerja sama maritim sebagai salah satu prioritas ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Tahun depan, Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN, dan isu kerja sama maritim akan menjadi salah satu prioritas di mana Indonesia akan mendorong kerja sama praktis dan konkret antara ASEAN dan negara-negara mitra wicaranya.
Selain isu maritim, Menlu Retno dalam Pertemuan APSC juga menekankan pentingnya visi yang progresif mengenai hak asasi manusia (HAM). Dia mengajak ASEAN untuk mengarusutamakan unsur HAM dalam ketiga pilar kerja sama ASEAN.
Untuk itu, Menlu Retno mengusulkan agar Dialog HAM ASEAN untuk dilakukan secara reguler dan terbuka dengan menyertakan semua pemangku kepentingan guna memperkuat mandat perlindungan badan HAM ASEAN atau ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia mendorong pembentukan ASEAN Maritime Outlook
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Siemens dan RAD-AID International Hadirkan Pelatihan Khusus Kedokteran Nuklir di Indonesia