Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien
Jadi, dia harus membagi konsentrasi untuk menyelesaikan pendidikan sekaligus pendalaman peran.
Apakah background sebagai tentara jadi pertimbangan khusus sehingga Amoroso mendapatkan peran sebagai Soeharto?
”Mungkin ya, tapi saya nggak tanya ke Arifin,” ujar pria yang menghabiskan masa remaja di Magelang itu, lantas tertawa.
Waktu memerankan karakter Soeharto, usia Amoroso 43–44 tahun, sama dengan usia Soeharto pada 1965.
Amoroso perlu waktu tiga bulan untuk mendalami peran Soeharto. Mulai membaca buku-buku tentang Soeharto, mempelajari rekaman pidato sampai mendapat gambaran imajinasi tentang sosoknya.
Memerankan tokoh yang ketika itu merupakan orang nomor satu di Indonesia, Amoroso harus sangat teliti mendalami karakternya karena penonton akan dengan mudah membandingkan.
”Lalu, saya minta izin observasi satu hari mengikuti kegiatan beliau, untuk mencocokkan gambaran saya dengan kenyataannya,” ungkap ayah empat anak tersebut.
Amoroso ingat betul, ketika itu dirinya diterima Soeharto di peternakan Tapos. Sang presiden sedang menerima tamu peternak dari Australia.
Ada satu adegan di Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S/PKI yang menurut Amoroso Katamsi cukup berat.
- Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
- LIhat, KSAL Didampingi Jajarannya Berdiri Tegak & Memberi Hormat
- Komentari Gatot Nurmantyo, Moeldoko Pakai Kata Subjektif dan Perasaan
- Mahfud MD: Kiai Saya Dibunuh Oleh PKI!
- Sepertinya Film G30S Cuma Fiksionalisasi Soeharto sebagai Pahlawan Penumpas PKI
- Jelang 30 September, Panglima TNI-KSAD Diminta Tayangkan Film G30S/PKI