Ampera: Kalau Ulama Masuk ke Sini Akan Terkontaminasi
jpnn.com, JAKARTA - Alumni 212 menyatakan berganti nama. Kini organisasi yang dipimpin Slamet Ma’rif itu bernama Persaudaraan Alumni 212.
Salah satu penasihat di Persaudaraan Alumni 212 Kapitra Ampera mengatakan semua anggotanya harus bebas dari kepentingan politik. Bahkan dilarang keras terjun ke politik praktis.
Dia kemudian meminta anggota Persaudaraan Alumni 212 melepas status keulamaannya kalau ingin terlibat dalam kegiatan politik.
“Jangan masuk politik praktis. Kalau ingin berpartisipasi dalam politik, maka keulamanaannya harus dibuka. Maka dengan segala risiko dia bisa disukai sebagian orang, bisa juga dibenci,” kata dia di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1).
Menurut dia, ulama yang berpolitik rentan menjadikan agama sebagai alat untuk menyalurkan kepentingan politiknya.
"Kalau ulama masuk ke politik, dia akan terkontaminasi kekuatan-kekuatan yang tidak menjadi fatsunnya keagamaan," tambah dia.
Ketegasan sikap Persaudaraan 212 untuk tidak terlibat dalam urusan politik, menurut dia, harus diumumkan. Dia tak menampik ada permintaan dukungan dari pihak-pihak yang berpolitik.
“Saya saja orang ada yang minta tolonglah jadi jurkam (juru kampanye). Saya bilang 'ngapain?’ saya itu tidak boleh overconfidence merasa seolah-olah saya bisa menggiring orang memilih seseorang," ucap dia.
Ampera meminta anggota Persaudaraan Alumni 212 melepas status keulamaannya kalau ingin terlibat dalam kegiatan politik.
- Survei SMRC: Mayoritas Massa 212 Dukung Prabowo di Putaran Kedua Pilpres
- Punya Histori, Prabowo Paling Berpeluang Didukung 212 dan FPI
- Alumni 212: Prabowo Minta Didukung, tetapi Tak Mencolok
- Gus Yusuf: Pentolan 212 Masih di Barisan Prabowo, tetapi Diminta Tiarap Dulu
- PA 212 Sebut Pihak yang Mendatangkan Coldplay Jelas Pengkhianat Pancasila
- Besok Reuni 212 Digelar, Nih Lokasinya