AMPHURI Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah, Alasannya Silakan Disimak
Pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kajian hampir Rp 160 Triliun transaksi ibadah haji dan umrah untuk setahun.
Menurut dia, transaksi itu jelas besar, sedangkan undang-undang mencantumkan penyelenggaraan haji dan umrah oleh swasta hanya bagi WNI dan muslim.
"Artinya kementerian ini sangat berperan aktif ke depan akan mengepakkan sektor usaha dan potensi ekonomi umat di Indonesia," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, pembentukan kementerian baru itu bisa membuat Indonesia memastikan berbagai aspek keselamatan, perlindungan, dan kenyamanan bagi jemaaah selama beribadah haji.
"Nah, Indonesia sebagai negara berdaulat yang punya kepentingan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang menunaikan ibadah ke tanah suci," kata dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Khariri Makmun dalam seminar menganggap penting pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.
Menurutnya, berbagai masalah selama pelaksanaan haji dan umrah bisa segera diselesaikan ketika Indonesia punya kementerian yang khusus mengurusi hal tersebut.
"Intinya memang kita membutuhkan Kementerian Haji dan Umrah yang lebih terfokus. Tidak harus mengurusi hal lain," katanya.
AMPHURI mengusulkan Presiden dan Wapres terpilih RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa membentuk kementerian Haji dan Umrah.
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
- AMPHURI Apresiasi Langkah Prabowo Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji
- 5 Asosiasi Minta Prabowo Kaji Ulang Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah
- Santer Isu Pembentukan Kementerian Haji Umrah dan Wakaf, Sosok Ini Dinilai Layak Memimpin
- DPP AMPHURI Harap Prabowo Bisa Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
- Wapres Minta AMPHURI Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah