Ampunan Untuk Tuti Kian Jauh
Rabu, 16 November 2011 – 11:08 WIB

Ampunan Untuk Tuti Kian Jauh
JAKARTA--Upaya Satgas penanganan TKI terancam hukuman mati untuk membebaskan Tuti Tursilawati dari eksekusi pancung kian berat. Sebab, sikap keluarga korban pembunuhan yang menyeret Tuti sebagai aktor utamanya, semakin keras dan tetap tidak mau memberikan ampunan. Humphrey menegaskan, imbalan diyat masih belum diterima keluarga Suud. Upaya pemerintah menebus TKI 27 tahun itu dengan diyat yang diklaim mencapai Rp 2 miliar ini, terancam sulit dilakukan. Sebab, menurut Humphrey, keluarga besar Suud adalah keluarga yang kaya jadi tidak tergiur iming-iming diyat. Dia juga mengatakan, keluarga Suud adalah keluarga yang berpengaruh di Arab Saudi. "Pihak keluarga tetap berpendapat pembunuhan ini terencana dan kejam."
Iming-iming pemberian diyat atau uang darah sebagai kompensasi pemberian ampunan, juga belum membuka pintu maaf keluarga Suud Malhaq al Utaibi. Seperti diketahui, Suud tewas setelah dihantam balok kayu oleh Tuti pada 11 Mei 2010 silam. Di depan pengadilan setempat, TKI beranak satu ini mengaku telah membunuh Suud karena dirinya terancam mau diperkosa. Tapi tetap saja, pengakuan Tuti tadi tidak melepaskannya dari vonis pancung.
Baca Juga:
Juru bicara satgas Humphrey Djemat di Jakarta kemarin (15/11) menjelaskan, baru saja mendapatkan kabar dari pihak KJRI Jeddah jika keluarga korban tetap keras tidak mau memberikan ampunan. "Kabar terbaru ini dari sumber KJRI Jeddah yang terpercaya," kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA--Upaya Satgas penanganan TKI terancam hukuman mati untuk membebaskan Tuti Tursilawati dari eksekusi pancung kian berat. Sebab, sikap keluarga
BERITA TERKAIT
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan