Amputasi Cara Satu-satunya, Raih Beasiswa dari Australia

Kemudian, 14 Januari hingga 31 Januari 2016, ia kembali mendapatkan beasiswa di Austalia Award Indonesia, untuk mengikuti kursus singkat “Organizational Leadership and Management Practices for Disabled People’s Organizations Short Term Awards”.
”Saya juga tidak menduga sebelumnya. Semangat dan motivasi tinggi yang saya bangun, mendapat keberkahan dari Allah SWT,” akunya.
Menurutnya keberhasilan dalam meraih beasiswa itu diawali dari keterlibatannya di National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumatera Barat sebagai Ketua Umum. NPCI merupakan organisasi induk olahraga disabilitas.
Disamping itu, ia juga terlibat aktif di Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Padang.
”Sebetulnya penyebab utama saya bisa bangkit adalah motivasi dan semangat yang diberikan oleh keluarga saya. Terutama sekali motivasi dari kedua orangtua saya,” ungkapnya.
Sejak 2011, Syamsul Bahri sangat aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
Sebagai wakil sekretaris Persatuan Penyandang Disabilitas Kota Padang, tugas pokoknya adalah sebagai ketua olahraga disabilitas Sumbar.
”Melalui organisasi ini, saya bertekad untuk memperjuangkan lahirnya Perda Perlindungan Penyandang Disabilitas di Kota Padang. Di samping itu, saya ingin seluruh potensi yang dimiliki penyandang disabilitas untuk dimaksimalkan. Terutama sekali potensi di bidang olahraga,” jelasnya.
Syamsul Bahri akhirnya sadar bahwa tidak ada jalan lain untuk bisa bertahan hidup. Satu-satunya cara, kakinya harus diamputasi.
- Pertamina Hulu Energi Wujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa Lewat 13 Program Ini
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- Pesantren Jalan Cahaya Hadirkan Dakwah Inklusif bagi Penyandang Disabilitas
- UMK Academy Pertamina Bawa Mandiri Craft yang Sempat Terpuruk Bangkit Lagi
- Makin Inklusif, BRT Trans Semarang Berkomitmen Perkuat Layanan Disabilitas
- Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini