Amstrong Sembiring Ogah Menangani Kasus Korupsi, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Pengacara JJ Amstrong Sembiring berkomitmen tidak menangani kasus korupsi dan narkoba. Hal tersebut sebagai bentuk integritasnya sebagai praktisi hukum.
Penganut Ortodoks ini mengatakan memberantas koruptor menjadi tantangan dirinya. Dia mengutip ucapan mantan Perdana Menteri China Zhu Rongji.
"Siapkan 100 peti mati untuk para koruptor, dan gunakan 99 peti itu, sisakan satu peti untuk saya bila saya korupsi," kata Amstrong di Jakarta, baru-baru ini.
Oleh karena itu, Amstrong sempat mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) pada 2019.
Kala itu, dia meyampaikan gagasan perbaikan sistem bisa dilakukan salah satu modernisasi pelayanan agar lebih baik ke depannya.
KPK perlu bertindak menyeret para koruptor ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selain itu, perlu edukasi dan kampanye secara kontinyu bertemakan antikorupsi.
"KPK itu, kan, dibentuk dengan tujuan meningkatkan hasil guna dan daya guna dalam pemberantasan korupsi di Indonesia secara profesional, intens, dan berkesinambungan," ujar pria kelahiran Jakarta, 26 Juli ini.
Amstrong lantas berkisah tentang perjalanan kariernya sebagai praktisi hukum yang sudah puluhan tahun. Bermula menjadi kuasa hukum 150 pedagang kaki lima (PKL) di Bandung, pada 2001. Kala itu, dia menggugat Wali Kota Bandung H AA Tarnama sebesar Rp 5.
Pengacara JJ Amstrong Sembiring berkomitmen tidak menangani kasus korupsi dan narkoba.
- Penetapan Tersangka Tom Lembong Lemah, eks Wakapolri Endus Motif Jampidsus Cari Muka
- Harvey Moeis Jelaskan Soal Dana CSR, Ternyata Untuk Beli Alkes Covid-19
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Lemah, Patut Diduga Kriminalisasi
- Eks Dirjen Perkeretaapian Diburu Selama 3 Pekan Sebelum Diciduk Kejagung
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK