An-Noor, Musala Perjuangan bagi TKI di Daejeon, Korsel
Jamaah Bertambah, Yasinan Numpang di Gereja
Selasa, 28 Juni 2011 – 08:08 WIB
Setelah berjuang, para TKI akhirnya berhasil mengumpulkan dana dengan cara utang sebesar 5 juta won atau sekitar Rp 42,5 juta dari Islamic Center Daejeon. "Kami modal nekat. Ada 13 orang yang menjaminkan diri ke Islamic Center. Alhamdulillah, kami dapat utangan," jelasnya.
Uang di tangan, namun para TKI terbentur perizinan. Untuk membangun musala, harus ada izin dari pemerintah setempat. Selain itu, para TKI membangun musala dengan menyewa tempat. Dengan demikian, mereka harus meminjam nama penduduk lokal.
"Kami cari izin, malah sempat dicurigai teroris. Karena itu, polisi malah sering sliweran memantau kami," ucap Subhan. "Kami jelaskan bahwa kami bukan teroris. Kami terus meyakinkan itu kepada polisi. Kemudian, polisi justru membantu kami menguruskan izin ke pemerintah," sambungnya.
Para TKI girang bukan kepalang. Penantian dan perjuangan selama dua tahun akhirnya berakhir. Mereka akhirnya memiliki Musala An-Noor yang diresmikan pada 27 September 2009. Kegiatan ibadah dan belajar yang dulunya no maden alias selalu berpindah-pindah akhirnya dipusatkan di tempat ibadah itu.
Menempati lantai atas sebuah ruko di Daejeon, Korsel, para TKI mengubahnya menjadi tempat multifungsi. Musala untuk beribadah, kursus, kuliah jarak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408