An-Noor, Musala Perjuangan bagi TKI di Daejeon, Korsel
Jamaah Bertambah, Yasinan Numpang di Gereja
Selasa, 28 Juni 2011 – 08:08 WIB

An-Noor, Musala Perjuangan bagi TKI di Daejeon, Korsel
Khusus Daejeon, kuliah juga dilakukan di Musala An-Noor. "Kadang juga di DICC. Per semester, bayarnya 250 ribu won atau sekitar Rp 2,1 juta. Dosennya mahasiswa Korea yang disetujui UT. Namun, setahun sekali, dosen dari Jakarta melakukan kuliah umum di sini," ucapnya.
Setelah jadi "kampus" dan "pusat bisnis", pemanfaatan Musala An-Noor terus ditingkatkan. Kali ini, para takmir berancang-ancang membuka TPA (Taman Pendidikan Alquran). Sebab, saat ini, semakin banyak anak keturunan Indonesia di Korsel. "Kebanyakan, perempuan Indonesia menikah dengan orang Korea. Jadi, anaknya kami fasilitasi dengan TPA," ujar Subhan. (*/lk)
Menempati lantai atas sebuah ruko di Daejeon, Korsel, para TKI mengubahnya menjadi tempat multifungsi. Musala untuk beribadah, kursus, kuliah jarak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif