Anabel Hernandez, Jurnalis Penerima Golden Pen of Freedom WAN-IFRA
Buku Dirilis, Hidup Jadi Dikelilingi Bodyguard
Rabu, 05 September 2012 – 00:05 WIB
Tidak tanggung-tanggung, Hernandez langsung mengarahkan telunjuknya ke dua mantan presiden Meksiko sekaligus, yakni Vicente Fox Quesada (2000"2006) dan Felipe Calderon (2006"2012). "Hanya sehari setelah buku itu muncul, segala ancaman datang. Polisi ke rumah mengatakan bahwa nyawa saya sedang menjadi target. Mereka siap membunuh saya kapan saja," cerita Hernandez yang ditemui setelah menerima penghargaan.
Ancaman itu tak hanya di mulut. Sejumlah tindakan telah dilakukan untuk menghilangkan nyawa Hernandez. "Kecelakaan mobil, pencurian di rumah, menandakan bahwa ancaman itu tidak main-main," ungkap perempuan yang selalu bersemangat dalam bicaranya tersebut.
Bukan hanya Hernandez. Keluarga, termasuk dua anaknya, juga sering mendapat teror. Saudara perempuan Hernadez mendapat pelecehan seksual dari tentara pada Januari lalu.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tak tinggal diam. Mereka inilah yang membayar bodyguard untuk melindungi Hernandez. Tapi, hidup dengan penjagaan semacam itu tentu tak menyenangkan meski jadi lebih aman. "Jurnalis yang ke mana-mana dikawal penjaga tentu saja merupakan hinaan bagi sebuah bangsa," paparnya.
Jurnalis Meksiko Anabel Hernandez menerima penghargaan Golden Pen of Freedom dari WAN-IFRA Senin (3/9). Dia dipilih atas komitmen dan dedikasinya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408