Anak Akidi Tio Bikin Heboh soal Bantuan Rp 2 Triliun, Bang Reza: Kenapa Kaget?
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis terkait kegemparan yang dibuat anak mendiang pengusaha Akidi Tio, Heriyanti soal dana bantuan Rp 2 triliun.
Heriyanti dijemput penyidik Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (2/8). Konon, dia diperiksa terkait bantuan dana dari keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumsel yang tak kunjung cair alias hoaks.
"Bahwa si tersangka bikin kegemparan dengan berbohong di masa pandemi, terdakwa tipikor yang notabene mantan mensos juga melakukan hal serupa," ucap Reza mengawali analisisnya kepada JPNN.com, Senin (2/8).
Dia menyebut bahwa setiap orang faktanya juga mengutarakan kebohongan setiap harinya. Rerata 1,65 kali per hari.
"Itu temuan riset. Alhasil, secara alami, manusia memang makhluk pendusta alias natural liars (NL)," ucap lulusan sarjana psikologi UGM Yogyakarta itu.
Bedanya, lanjut Reza, kebohongan yang umum dilakukan itu tidaklah menganiaya pihak lain. Di sinilah beda antara natural liar (NL) dan psychopatic liar (PL).
"Pembohong psikopat memang merancang tipu muslihatnya demi keuntungan (besar) dirinya dan kerugian (besar) sasarannya," kata peraih gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne, Australia itu.
Reza Indragiri Amriel menjelaskan, orang dengan perilaku NL masih punya perasaan bersalah dan takut akan konsekuensi yang harus ditanggung jika kebohongannya terbongkar.
Menurut Reza Indragiri, iming-iming uang Rp2 triliun dari anak Akidi Tio tak berbeda dengan lima ratus perak.
- Tak Ingin Hoaks Merambah ke Pelajar, AKP Sumaryadi Datangi SMAN 1 XIII Koto Kampar
- Polda Sumsel Uji Coba Program Makan Siang Bergizi Gratis di SDN 145 Palembang
- Bos Batu Bara Muara Enim Ditangkap Terkait Kerugian Negara Rp 556 Miliar
- Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Banyuasin, Dijaga Ketat oleh Polisi
- Kapolres Siak Motivasi Pelajar di Dayun, Ingatkan Bahaya Hoaks-Pentingnya Pilkada Damai
- Polresta Pekanbaru Edukasi Pelajar tentang Pilkada Damai, Jangan Terpengaruh oleh Hoaks