Anak Aktif Hingga Berkeringat, Kulitnya Cerah
jpnn.com - SEBAGAI orang tua, kita tak perlu melarang ketika anak pecicilan, bergerak aktif. Biarkan mereka berkeringat.
”Keringat memang proses alami tubuh untuk mengeluarkan sisa metabolisme. Jadi, jangan dilarang,” tutur dr Yolanda Ikasari Ongkowiryo.
Dokter yang berpraktik di salah satu klinik kecantikan di Surabaya itu menuturkan bahwa masa anak-anak adalah masa emas buat kulit.
Menurut dia, produksi kolagen dan elastin mencapai puncaknya di bawah usia pubertas. Tak heran, kulit mereka tampak sehat, kenyal, dan minim masalah. Apalagi, mereka punya aktivitas fisik tinggi. Kulit akan tampak cerah dan memiliki rona segar.
Sebelum memasuki usia pubertas, anak juga belum mengalami perubahan kadar hormon dalam tubuh. ”Itu kenapa anak jarang yang terkena masalah jerawat, komedo, atau kulit beruntusan,” tutur perempuan kelahiran 27 Februari 1987 itu.
Namun, dengan cuaca yang tidak bersahabat ini, kulit anak bisa saja bermasalah. Menurut Yolanda, udara penuh polusi, debu, dan kotoran bisa menimbulkan gangguan pada kulit anak. Belum lagi radiasi sinar matahari siang yang berpotensi mengakibatkan gangguan kulit.
"Kombinasi keringat dan debu, polusi, serta malas menjaga kulit bisa menimbulkan bahaya,” ujarnya.
Solusinya, anak harus dikenalkan pada kegiatan merawat kulit. Perawatan kulit anak, menurut Yolanda, terbilang simpel.
SEBAGAI orang tua, kita tak perlu melarang ketika anak pecicilan, bergerak aktif. Biarkan mereka berkeringat. ”Keringat memang proses alami
- Larangan BPA di UE Mulai 2024, Kapan Indonesia Menyusul?
- 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe Campur Gula Aren, Pria Pasti Suka
- 3 Manfaat Teh Tawar yang Luar Biasa
- 5 Khasiat Kelengkeng, Lindungi Tubuh dari Serangan Penyakit Ini
- The Magic of Christmas, Manjakan Liburan Anak dengan Aktivitas Seru
- 11 Manfaat Suka Makan Ikan Salmon, Lindungi Tubuh dari Berbagai Penyakit Ini