Anak Amien Rais Yakini SBY Tak Mendua di Pilpres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais meragukan anggapan yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermain dua kaki terkait dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres 2019). Hanafi beralasan dirinya tak pernah mendengar SBY sebagai ketua umum PD membuat pernyataan secara langsung untuk mengizinkan kadernya bermain di dua pihak.
"Saya hanya akan percaya kalau itu langsung keluar dari ucapan Pak SBY. Sehingga bagi saya, ucapan Pak SBY langsung yang tanpa proksi. Itu yang akan saya percaya," kata Hanafi kepada JPNN, Kamis (13/9).
Sebelumnya PD berkoalisi dengan Gerindra, PAN dan PKS mengusung duet Prabowo Subianto -Sandiaga S Uno di Pilpres 2019. Namun, Wakil Sekjen PD Andi Arief menyebut SBY memerintahkan kader-kader partai berlambang bintang segitiga itu untuk bermain di dua kaki.
Maksudnya, kader PD di satu sisi harus memenangkan partai sendiri di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Namun, di sisi lain kader PD juga harus memenangkan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.
Hanafi pun memaklumi maksud bermain dua kaki dalam konteks itu. Sebab, sistem pemilu memang menuntut partau bekerja untuk pileg dan pilpres.
"Kalau konteksnya itu semua partai melakukan, karena partai politik dipaksa oleh sistem untuk melakukan pemilihan umum serentak, baik legislatif maupun pilpres. Sehingga istilahnya kurang tepat disebut main dua kaki, tepatnya ini politik satu nafas," ujar legislator PAN di Komisi I DPR itu.
Hanafi menambahkan, dengan pola seperti itu maka setiap calon anggota legislatif (caleg) juga akan mengampanyekan duet calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung masing-masing partai. "Itu satu tarikan nafas yang tidak bisa dipisahkan dan itulah yang dilakukan seluruh partai," pungkas putra Amien Rais itu.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais meragukan anggapan yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bermain dua kaki.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP