Anak-anak di Australia Enggan Laporkan Pelecehan Seksual
Anak-anak dan orang muda di Australia enggan angkat bicara mengenai pelecehan seksual. Demikian hasil temuan dari survei terbaru yang dilakukan oleh Komisi Kerajaan untuk Pelecehan Seksual Anak di Australia.
'Royal Commission into Institutional Responses to Child Sexual Abuse' atau Komisi Kerajaan urusan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Australia menginginkan anak-anak muda ikut berperan dalam membuat diri mereka lebih aman didalam lembaga seperti sekolah, gereja dan klub olahraga.
Untuk itu lembaga ini menyelenggarakan sebuah proyek riset yang melibatkan 1.500 orang anak dan orang muda, termasuk penyandang disabilitas. Riset ini menanyakan kepada mereka apa yang membuat mereka merasa tidak aman dan apa yang menurut mereka perlu dilakukan untuk membuat mereka lebih aman.
Temuan utama dari riset ini antara lain menunjukan 1 dari 10 anak yang disurvei mengaku tidak akan memberitahu siapapun jika mereka menjadi korban pelecehan seksual. Dan angka ini akan meningkat menjadi 1 dari 5 anak jika pelaku pelecehan adalah teman sebaya.
Selain itu anak-anak dan orang muda berpikir orang dewasa hanya akan memperburuk keadaan, dan anak laki-laki cenderung lebih enggan angkat suara ketimbang anak perempuan.
Sementara itu dua pertiga dari anak dan orang muda yang disurvei juga mengaku mereka lebih suka menceritakan apa yang mereka alami kepada teman atau teman sekolah. Sebanyak 55 persen memilih berbicara dengan ibu mereka, dan 35 persen lainnya memilih berbicara dengan ayahnya.
Hanya 1 dari 4 anak akan mencari bantuan dari guru dan 1 dari 3 peserta survei juga menilai guru mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan. 1 dari 3 peserta survey mengaku sekolah mereka seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk membuat mereka merasa aman.
Selama 3 tahun terakhir, komisi ini telah menyelidiki sejumlah kasus penyiksaan anak-anak yang keji dan kegagalan dari lembaga-lembaga [sekolah, gereja dan klub olahraga dalam melindungi anak-anak dari pelecehan seksual].
Anak-anak tidak leluasa berbicara didalam institusi seperti itu dan suara mereka jarang didengarkan.
Sekarang melalui riset ini orang-orang muda diharapkan dapat ikut berperan untuk mengidentifikasi bagaimana organisasi ini perlu berubah.
Pesan tegas yang didengar dari anak-anak ini adalah mereka ingin orang dewasa lebih memperhatikan apa yang mereka ucapkan.
"Anak-anak mengatakan mereka lebih mengandalkan pada perasaan mereka dibandingkan orang dewasa. Dan mereka menghendaki orang dewasa menghormati mereka ketika mereka mengatakan orang ini menakutkan mereka atau saya merasa tidak aman,†kata Tim Moore dari Institut Kajian Perlindungan Anak.
Anak-anak dan orang muda di Australia enggan angkat bicara mengenai pelecehan seksual. Demikian hasil temuan dari survei terbaru yang dilakukan oleh
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat