Anak-anak di Gaza Terbunuh di Tengah Konflik yang Memanas Antara Israel dan Palestina
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Inggris mengutuk serangan roket ke Yerusalem dan wilayah lain di Israel.
"Kekerasan yang berlanjut di Yerusalem dan Gaza harus dihentikan. Ketegangan di semua pihak harus mulai reda, dan warga sipil harus berhenti dijadikan sasaran," kata Raab di Twitter.
Ribuan orang berkumpul di luar kedutaan besar Israel di ibukota Turki Ankara dan konsulat di Istanbul untuk memprotes tindakan Israel, sementara Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dengan para pemimpin Timur Tengah mengenai ketegangan yang terus menguat.
Meski di Turki sedang ada lockdown penuh karena meningkatnya kasus COVID-19, para pengunjuk rasa di Istanbul, termasuk warga Suriah dan Palestina, membawa bendera Palestina dengan berteriak "Tentara Turki ke Gaza" dan "Hancurkan Israel, Hancurkan Amerika".
Menurut pernyataan yang dikeluarkan kantornya, Presiden Erdogan mengatakan kepada Raja Yordania Abdullah bahwa tindakan "tidak berperikemanusiaan" terhadap warga Palestina merupakan serangan terhadap seluruh warga Muslim.
Ia juga menambahkan, Turki dan Yordania harus bekerja sama untuk menghentikannya.
Israel memperingatkan Hamas akan konsekuensi serius
Serangan roket di malam hari ke arah Yerusalem itu dengan cepat meningkatkan ketegangan yang sudah ada di wilayah tersebut, menyusul konfrontasi selama beberapa minggu antara polisi Israel dengan pengunjuk rasa Palestina yang bisa memperparah konflik.
Militer Israel mengatakan satu orang terluka dalam serangan roket sebelum mereka mengeluarkan peringatan bahwa Hamas "akan memikul bertanggung jawab" atas serangan tersebut.
Petugas kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan Israel
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Alhamdulillah, Air Bersih Layak Minum dari Dompet Dhuafa Mengalir di Gaza