Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (3-Habis)
Pedagang Gencar Kulakan Jelang Puasa-Lebaran
Sabtu, 25 September 2010 – 01:41 WIB
Dia mengaku mendapatkan mainan berbahaya tersebut dari Jakarta. Tepatnya di kawasan Glodok. Biasanya, sebelum memasuki bulan Ramadan, ada pembelian mainan secara kolektif. Beberapa pedagang berangkat ke ibu kota untuk membeli pistol mainan dalam jumlah banyak. Sebab, mainan tersebut tidak bisa didapatkan di luar libur Lebaran. ""Setelah itu, kami jual hingga habis. Sebab, mainan ini hanya ada saat bulan puasa dan Lebaran,"" ujarnya.
Namun, pedagang yang tidak ingin membeli secara kolektif bisa langsung mendapatkannya di pasar grosir Padang. Letaknya di belakang Plaza Andalas. Heri lantas menyebut sebuah toko mainan berlabel berinisial KI.
Menurut dia, toko tersebut menjadi agen penjualan pistol mainan lengkap dengan pelurunya. ""Coba aja ke sana langsung. Harusnya masih ada karena dia agennya,"" tegasnya.
Toko KI dikelola Armand, 58. Di toko itu, tidak ada tanda pengenal toko. Yang ada hanya tumpukan mainan di depan toko. Saat ditanya apakah menjual pistol mainan, pria paro baya tersebut menggeleng dengan cepat. Dia menegaskan bahwa tokonya tidak menjual pistol mainan beserta pelurunya. Bahkan, dia menyatakan mainan tersebut berbahaya dan tidak layak jual. ""Sejak awal bulan puasa kami tidak menjualnya,"" tuturnya.
Meski sudah dirazia, masih saja ada pedagang pistol mainan yang mokong. Mereka tetap menjual pistol-pistolan berbahaya itu dengan berbagai cara agar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408