Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan

Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan
Galih Wigati Mosel (berdiri kanan) bersama keluarganya yang sekarang tinggal di Adelaide (Australia Selatan). (Foto: Supplied)

Kevin Bui adalah warga Australia yang memiliki darah campuran dari bapak asal Vietnam dan ibu dari Indonesia.

Mahasiswa jurusan film di Monash University ini mengaku sulit baginya untuk menjawab apakah dia merasa lebih seperti orang Vietnam, Indonesia atau Australia.

"Kalau saya ke luar negeri dan ditanya apa kebangsaan saya, saya tentu akan jawab Australia karena saya lahir di sini," ujar Kevin yang berusia 20 tahun.

"Tapi untuk darah dan keturunan, saya tak akan mengatakannya Australia."

Dibesarkan di keluarga Muslim, Kevin mengatakan sejak kecil orangtuanya sudah mengirimkan Kevin untuk belajar Islam di kelas yang digelar setiap akhir pekan dan ikut pengajian.

"Teman-teman saya tahu kalau saya Muslim, apalagi mereka juga lihat ibu saya [berjilbab] saat menjemput."

"Mereka tahu kalau saya tidak makan babi dan minum bir, jadi kalau saya menginap di rumah teman-teman Australia, saya tidak memakannnya dan mereka pun tidak menanyakannya, karena sudah tahu saya Muslim."

Kevin mengatakan keluarganya juga tidak pernah menuntut atau berharap jika dirinya berperilaku sesuai budaya tertentu.

Tanggal 26 Januari adalah hari libur nasional yang dikenal sebagai 'Australia Day' atau 'Hari Australia', sebuah hari yang paling kontroversial hingga saat ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News