Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan

Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan
Galih Wigati Mosel (berdiri kanan) bersama keluarganya yang sekarang tinggal di Adelaide (Australia Selatan). (Foto: Supplied)

'Tidak suka kalau ada warga putih Australia bertanya asal saya'

Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan Photo: Hannah Tunstill (tiga dari kiri) bersama keluarganya sekarang tinggal di Adelaide (Australia Selatan). (Foto: Supplied)

 

Hannah Tunstill, usia 37 tahun lahir di Adelaide dengan ibu asal Sulawesi Utara dan ayahnya adalah warga kulit putih Australia.

"Kedua orang tua saya bertemu di Australia dan ibu saya sudah tinggal di Adelaide hampir 40 tahun," kata Hannah kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.

"Ketika orang bertanya mengenai latar belakang saya, saya mengatakan saya orang Australia dengan latar budaya Indonesia."

Hannah sekarang bekerja sebagai guru musik dan juga di bidang administrasi bidang seni.

Walaupun tidak lancar berbahasa Indonesia dan tidak pernah tinggal lama di Indonesia, Hannah terlibat dalam berbagai kegiatan budaya Indonesia.

"Saya merasa beruntung karena ayah saya bisa berbahasa Indonesia dengan baik, dan sangat berminat dengan hal-hal mengenai bahasa, sejarah dan budaya Indonesia," kata Hannah.

"Saya dan adik laki-laki saya memang dibesarkan dalam pendidikan Barat, namun orang tua kami membawa kami ke dalam berbagai budaya Indonesia."

Tanggal 26 Januari adalah hari libur nasional yang dikenal sebagai 'Australia Day' atau 'Hari Australia', sebuah hari yang paling kontroversial hingga saat ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News