Anak-anak Muda Australia Lebih Menyambut Baik Para Pendatang
Dibandingkan tahun 2017, ada lebih banyak warga Australia yang khawatir dengan jumlah kaum pendatang yang masuk ke negaranya. Tapi di kalangan anak-anak muda lulusan universitas terus menyambut baik para pendatang. Ini adalah laporan dari studi sosial yang baru-baru dilakukan.
Sebuah yayasan bernama 'The Scanlon Foundation' baru saja merilis laporan ke -11 soal kohesi sosial, yang mengukur rasa memiliki, keterlibatan politik dan toleransi terhadap orang lain.
Tahun ini, 43 persen responden menganggap jumlah pendatang telalu tinggi. Sementara di laporan tahun lalu hanya 37 persen responden yang merasakannya.
Tapi, mayoritas orang Australia masih berpikir tingkat imigrasi masih biasa saja, atau terlalu rendah.
Penduduk Australia sangat positif tentang imigrasi, dengan empat dari lima responden, masing-masing 80 persen dan 82 persen, setuju bahwa 'imigran umumnya baik untuk perekonomian Australia' dan 'imigran meningkatkan masyarakat Australia'.
Tapi hasilnya sangat berbeda jika kita merinci respondern berdasarkan usia dan pendidikannya.
Mereka yang berusia 18 hingga 29 tahun serta berpendidikan universitas adalah yang paling ramah dan inklusif dari semua kelompok, ujar Profesor Andrew Markus dari Universitas Monash, yang menulis laporan.
"Sementara yang berusia di atas 60 tahun, dua kali kemungkinannya berpikir bahwa jumlah pendatang terlalu tinggi."
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa