Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
Di suatu tempat di hutan rawa dan lahan sawah yang menjadi perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh, Tasmin yang berusia 13 tahun terpisah dari keluarganya dan ditangkap oleh pedagang manusia.
Pengungsi Rohingya remaja itu tidak pernah sampai di kamp pengungsian di mana seluruh keluarganya sekarang menetap.
Ayahnya, Ali Akbar, menghabiskan waktu selama berbulan-bulan mencoba mengetahui apa yang terjadi pada putrinya.
"Kami mengetahui bahwa seorang wanita membawanya ke Dhaka," kata Akbar kepada ABC.
Dengan tatap mata yang menyedihkan, dia percaya bahwa itu adalah seorang wanita dari komunitasnya sendiri yang memperdagangkan putrinya.
"Kami mendengar dari banyak sumber bahwa dia adalah seorang wanita Rohingya, bukan orang Bangladesh."
Tanpa diduga, putrinya menghubungi telepon genggamnya beberapa bulan kemudian dan membenarkan cerita itu.
Dia mengatakan kepada Akbar bahwa dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di ibukota Dhaka, dan dia tidak diijinkan meninggalkan rumah tempat dia bekerja.
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium