Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
"Saya memberi anak perempuan saya karena saya ingin mengembalikan anak perempuannya," katanya.
Putri Farim Alam berusia 12 tahun.
Anak-anak mencakup 60 persen dari populasi di kamp-kamp pengungsian, dan seringkali menjadi sasaran langsung dari perdagangan dan pemerkosaan.
Para pelaku perdagangan sering berpura-pura sebagai seorang yang mau membantu dan ramah, menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang baik atau pernikahan yang baik kepada orang tua dari anak-anak yang ingin mereka ambil.
Gadis-gadis muda itu juga menjadi sasaran pria lokal, yang memaksa mereka berhubungan seks dan menjalani pernikahan yang tidak diinginkan.
Video Player failed to load.anak perempuan Rohingya
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.
Dia menyiksa saya
Halima Noor, 18, juga terpisah dari keluarganya saat melintasi perbatasan Bangladesh.
Dia mengatakan bahwa dirinya diculik oleh seorang pria setempat dan dipaksa untuk menikah dengannya.
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun