Anak-anak Perempuan Rohingya Jadi Korban Perdagangan Manusia
Kamis, 08 Februari 2018 – 22:00 WIB
"Dia membawa saya ke rumahnya dan menahan saya di sana selama tiga bulan," katanya.
"Dia sering menyiksa saya di sana, itu sungguh menyakitkan.”
"Ketika saya punya peluang melarikan diri, saya melarikan diri dari rumahnya."
Halima Noor masih menikah dengan pria yang menyerangnya, meski dia belum pernah mendengar kabar darinya dalam beberapa bulan.
Di komunitas Rohingya konservatif, itu berarti dia tidak bisa menikah lagi dan kondisi pelariannya dipandang sebagai sumber rasa malu bagi keluarganya.
Bagi gadis-gadis yang hilang dan pengantin muda dari krisis pengungsi Rohingya, melarikan diri dari Myanmar bukanlah akhir dari penderitaan mereka.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun