Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia

Belajar di Negeri Orang, Khawatir Tak Boleh Pulang

Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia
Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia
Rangkaian tiga roket RX 420 dan RX 320 diharapkan mampu menjangkau ketinggian 300 kilometer. Tak hanya mencapai target ketinggian yang ditetapkan, Lapan juga berharap roket tersebut memiliki kecepatan 7,7 kilometer per detik. Dengan posisi tersebut, satelit akan mampu bekerja.

Sudah cukup? Walaupun jangkauan sudah sesuai keinginan, pihaknya juga sedang mengkaji kemampuan satelit ketika berada di angkasa. Untuk itu, pihaknya akan memberi sistem pemindai elektronik dan beberapa sensor pada roket. Yakni, sensor percepatan, GPS, dan lain-lain. "Alat-alat itu akan membaca ketinggian dan perilaku roket saat terbang," katanya.

Dengan sistem seperti itu, lanjut Rika, roket tak hanya sampai ke orbit, tapi juga mampu mengirim pesan-pesan yang diinginkan ke bumi.

Rika mengakui, kemampuannya membuat roket murni didapat dari mempelajari berbagai literatur. Sangat tidak mungkin belajar membuat roket dari negara lain. Sebab, sekitar 34 negara yang menguasai teknologi ini di forum Missile Technology Control Regime (MTCR) cenderung mempertahankan eksklusivitas mereka. Teknologi roket antariksa sangat mudah diubah menjadi rudal balistik.

Para anak bangsa di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang membuat proyek prestisius: roket pengantar satelit (RPS). Sesuai namanya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News