Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia

Belajar di Negeri Orang, Khawatir Tak Boleh Pulang

Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia
Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia
Untuk menerbangkan satu roket RX 420, kata dia, sedikitnya dibutuhkan 600 kilogram propelan padat. Bahan bakar seberat ratusan kilogram itu mampu menerbangkan satu roket RX 420 dengan panjang 3,7 meter. Perhitungannya, jika dilontarkan dengan sudut elevasi 70 derajat, roket punya daya jangkau 105 kilometer dengan ketinggian 50 kilometer.

Alumnus S-2 Materials Science Universitas Indonesia, Jakarta, itu menjelaskan, diperlukan lima komponen penting pada motor roket pengantar satelit. Yakni, tabung motor roket. Tabung itu biasanya terbuat dari aluminium atau steel. Komponen kedua adalah cap, tutup roket bagian atas. Selanjutnya nozzle yang menghasilkan gaya dorong dan sistem penahan panas atau insulansi. Terakhir komponen penyala yang ada pada bagian dalam motor roket.

Sejauh ini roket-roket yang dihasilkan Lapan digunakan untuk kepentingan sipil serta pengusahaan teknologi roket. Sebab, penggunaan roket diidentikan untuk dua hal. Yakni, untuk kepentingan sipil dan perang (pertahanan).

Bagaimana jika nanti roket buatan Lapan justru digunakan untuk berperang? Pria yang meraih gelar S-1 dari Jurusan Kimia Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta, itu menilai tidak terlalu mempermasalahkan. Asal berperang untuk kedamaian dan demi kepentingan negara.

Para anak bangsa di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang membuat proyek prestisius: roket pengantar satelit (RPS). Sesuai namanya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News