Anak Berpotensi Miskin di Indonesia Jika Tak Ada Perempuan Berpendidikan
"Tidak mencubit, menampar, dan lain-lain tapi memberi pujian, memotivasi anak untuk terus sekolah, bekerjasama antar ibu untuk kelancaran tugas sekolah, dan sebagainya."
Meski demikian, tingginya tingkat pendidikan formal perempuan dewasa dalam satu rumah tangga bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kurangnya risiko deprivasi anak.
Fitriana Herarti, spesialis perkembangan anak di organisasi ChildFund, mengatakan kunci utama berkurangnya deprivasi pada anak semata-mata bukan pada tingkat pendidikan ibu.
"Tapi pada 'kemauan' ibu untuk belajar dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Banyak sekali relawan di organisasi kami yang hanya lulus SD dan SMP tetapi kemudian menjadi motor penggerak di masyarakat," utaranya kepada ABC.
"Namun kenyataan ini tidak berarti bahwa pendidikan formal tidak penting ya," imbuhnya.
Photo: Peran keluarga dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan anak. (SMERU)
Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata