Anak Buah Agung Ragukan Klaim Bursah
Kamis, 04 September 2008 – 13:52 WIB
JAKARTA – Klaim Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi bahwa Agung Laksono aka ikut pada Konvensi capres PBR diragukan elit Golkar. Ketua DPP Golkar Firman Subagyo mengatakan, bisa jadi pernyataan Agung hanya sepontanitas belaka untuk merespon tawaran PBR.
"Kalau pun itu benar, semata-mata bersifat pernyataan pribadi karena Partai Golkar mempunyai mekanisme, apalagi untuk tingkat calon presiden. Kita belum bicara soal itu, jadi saya khawatir itu respon spontan Pak Agung saja ketika ada pimpinan partai akan mengadakan konvensi. Sebagai Ketua DPR, tentu dia menyambut baik rencana tersebut," ujar Firman yang dihubungi Rabu (3/9) malam, guna dimintai tanggapannya atas klaim Bursah.
Baca Juga:
Firman menjelaskan, jika konvensi yang dimaksud PBR sama dengan konvensi yang pernah dilakukan Golkar pada Pilpres 2004 maka sebenarnya hal itu tak ada gunanya. Pasalnya, konvensi hanya akan melibatkan elit partai saja. "Beda kalau melibatkan rakyat atau utusan seperti yang ada di Amerika," ulas Firman.
Menurutnya, menggelar Konvensi Capres juga membutuhkan dana besar. "Jangan salah, konvensi itu memerlukan biaya yang sangat besar sekali. Mungkin saja PBR punya simpanan uang banyak," ujarnya. Meski demikia Firman menduga klaim Bursah itu hanya sebagai cara bagi PBR utuk mendulang suara pemilih pada Pemilu Legislatif yang digelar April tahun depan. "Bisa saja ini merupakan cara partai mempromosikan dirinya," pungkasnya.(ara/JPNN)
JAKARTA – Klaim Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi bahwa Agung Laksono aka ikut pada Konvensi capres PBR diragukan elit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Ali Nurdin Sebut Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Sosok Berintegritas, Cocok jadi Wakapolri
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Menteri Nusron Ungkap 60 Persen Konflik Lahan Libatkan Oknum ATR/BPN
- KAI Properti Hadirkan Sentuhan Heritage dalam Beautifikasi Stasiun Yogyakarta
- Hakim Pertanyakan Kerugian Negara dalam Kasus PT Timah, Ada yang Tidak Dihitung?