Anak Buah Ahok Masuk, Bantar Gebang Dijaga Polisi
jpnn.com - BANTARGEBANG - Swakelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang oleh Pemprov DKI resmi dimulai Rabu (20/7) kemarin. Sejumlah alat berat milik PT Godang Tua Jaya (GTJ) ditarik keluar. Proses pengambil alihan ini pun mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.
Tepat pukul 00.00 WIB Rabu (20/7) sejumlah alat berat milik PT Godang Tua Jaya (GTJ) ditarik keluar dari lahan TPST Bantargebang. Akibat penarikan alat berat tersebut, sejumlah truk sampah asal DKI Jakarta tidak bisa membuang muatannya di TPST.
Sementara, situasi di sekitar TPST Bantargebang dijaga ketat ratusan pihak keamanan, guna mengantisipasi adanya aksi perlawanan dari warga maupun pihak PT GTJ. Penjagaan ini menyusul adanya surat pemutusan kontrak kerjasama antara Pemprov DKI dengan pengelola TPST.
Menurut Kapolsek Bantargebang, Kompol Parjana mengatakan, sebanyak 125 personel gabungan antara Polsek Bantargebang, Polresta Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya. Dan sudah mulai berjaga sejak Selasa malam (19/6). Pasalnya banyak mantan pegawai PT GTJ meminta kejelasan soal status kerjanya pasca pemutusan kerjasama.
"Kami antisipasi selain mantan pegawai yang minta kejelasan nasibnya, kami juga mengantisipasi agar tidak terjadi ke ricuhan seperti beberapa waktu lalu. Di mana ratusan masa menolak keinginan DKI yang ingin melakukan swakelola TPST. Tapi sampai saat ini situasi masih aman terkendali," kata Parjana Rabu (20/7) saat ditemui di lokasi TPST Bantargebang.
Di sisi lain, truk sampah yang terus berdatangan mengakibatkan penumpukan truk di dalam TPST. Pasalnya tidak ada alat berat untuk menurunkan isi muatan truk. Hingga pukul 12.00 WIB, alat berat yang dijanjikan pihak DKI Jakarta belum juga sampai di lokasi TPST.
Sementara, banyak sopir truk yang masuk ke TPST pada malam hari, tidak sabaran dengan membuang isi muatannya di pinggir jalan komplek TPST Bantargebang. Pantauan Radar Bekasi sampah berserakan di sepanjang 600 meter hingga perbatasan Kelurahan Sumurbatu. "Pengelola sudah mengemasi barang-barangnya karena pengelolaannya sudah diambil alih oleh DKI lewat swakelola. Misalnya ekskavator, buldoser, dan alat berat lainnya sejak semalam," tutur Parjana.
Di saat bersamaan Pengawas Dinas Kebersihan DKI Jakarta Kurnia mengatakan pihaknya tidak mengetahui truk sampah yang datang saat malam hari dan membuang sampah di pinggir jalan. Tapi untuk truk sampah yang datang pagi sampai siang tidak ada yang menurunkan muatannya. Pihaknya juga belum mengetahui jumlah alat berat yang akan didatangkan ke TPST Bantargebang.
BANTARGEBANG - Swakelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang oleh Pemprov DKI resmi dimulai Rabu (20/7) kemarin. Sejumlah alat berat
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS