Anak Buah AHY: Pemerintah Cuma Kompak Mengurus Ekonomi Bukan Kesehatan Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR Irwan Fecho kembali melontarkan kritik tajam ke pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Menurut dia, pemerintahan Presiden Jokowi kelihatan kompak hanya ketika mengurusi soal ekonomi bukan kesehatan dan keselamatan rakyat.
"Pemerintah seirama hanya mengurusi ekonomi, bicara stimulus bisnis, bukan rakyat yang sedang kritis karena pandemi. Ini sungguh miris," kata Irwan di Jakarta, Rabu (16/9).
Legislator asal Kalimantan Timur ini miris melihat kondisi pandemi Covid-19 di tanah air. Pasalnya penambahan kasus positif mengalami meningkat drastis. Data per 15 September saja jumlah pasien positif sudah mencapai 225.030 orang.
"Saya sudah sejak awal mengingatkan kepada pemangku negeri ini agar jangan berlena diri. Kini apa yang ada dalam bayangan saya itu terjadi. Di mana pemimpin negeri ini?" kata Irwan di Jakarta, Rabu (16/9).
Anggota Komisi V DPR ini menganggap pemerintah juga melakukan kekeliruan karena terkesan membiarkan masyarakat melakukan mobilitas tinggi seolah situasi normal-normal saja.
Padahal, kata anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat ini, tanpa disadari hal itu menjadikan masyarakat semakin rentan tertular Covid-19. Terbukti, belakangan muncul klaster-klaster perkantoran dan perumahan.
"Mobilitas warga yang tinggi dibiarkan demi alasan ekonomi. Itu keliru. Seharusnya selamatkan dulu manusianya baru ekonomi," tegas wasekjen DPP Partai Demokrat ini.
Pemerintah dinilai masih mementingkan urusan ekonomi dibanding keselamatan masyarakat di masa pandemi.
- Masih di AS di Hari Pencoblosan Pilkada, SBY Siapkan Oleh-Oleh untuk Prabowo
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Program 100 Hari Kementrans: Irwan Ungkap 9 Prioritas Menteri Iftitah Sulaiman
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor