Anak Buah Anies Baswedan Sebut Sebagian Besar Anggaran Bansos Belum Tersalurkan
"Mungkin bisa saja naik, kita lihat transisi, hotel restoran hiburan kan bayar di Juni. Kita lihat nanti bagus atau nggak. Maret-April praktis hiburan nol. Hotel tutup. Penerimaan rendah," ujarnya.
Rasionalisasi APBD DKI Jakarta hingga Rp 47 triliun itu diambil dari asumsi keuangan daerah dan potensi pendapatan pada Maret, April hingga Desember nanti. Asumsi itu jika PSBB Jakarta terus dilanjutkan hingga kondisi perekonomian Jakarta memburuk.
"Tapi Juni ini sudah dibuka. Kita lihat di Juni ini, kalau membaik, Agustus membaik, kita finalkan di perubahan berapa sesungguhnya rasionalisasi APBD kita," katanya.
Di samping itu, pihaknya juga telah menganggarkan bantuan sosial lainnya pada pos belanja lain. Yakni, untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus, disabilitas, pemenuhan tambahan anak, Kartu Jakarta Lansia (KJL), KJMU dengan total Rp 4,8 triliun. Anggaran itu baru dicairkan sebesar Rp 748 miliar pada Mei lalu.
"Sudah ada penjadwalannya, di Mei Rp 748 miliar, di Juni Rp396 miliar, Juli Rp2 75 miliar, september Rp689 miliar, Oktober Rp 413 miliar, November Rp839 miliar, Desember Rp1,4 triliun. Jadi nanti Rp 4,8 triliun itu sudah kita bikin proyeksi pembayarannya," tuturnya. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sebagian besar anggaran bantuan sosial untuk penanganan dampak COVID-19 milik Pemprov DKI Jakarta belum tersalurkan
Redaktur & Reporter : Adil
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN