Anak Buah Bu Mega Bungkam, Dessy Minta Maaf Lontarkan Kata Kasar

jpnn.com - JAKARTA - Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti bungkam usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi kurang lebih sepuluh jam, Senin (18/1).
Anggota Komisi V DPR yang berstatus tersangka suap anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, itu tak memberikan komentar banyak usai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Chief Executif Officer PT Windhu Tunggal Utama Abdul Khoir.
Saat ditanya dugaan keterlibatan oknum Komisi V DPR lainnya, seperti Budi Supriyanto dari Fraksi Partai Golkar dan Yuddy Widiana Adia Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Damayanti memilih enggan berkomentar.
"No comment ya," tegasnya saat meninggalkan KPK sekitar pukul 21.45. Dia mengatakan, semuanya akan dibuka di persidangan. "Nanti nanti saja ya di sidang," tegasnya.
Tersangka lain yang juga diperiksa hari ini ialah Dessy A. Edwin serta agen asuransi PT Allianz Insurance Life, Julia Prasetyarini. Mereka digarap dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka Damayanti.
Meninggalkan gedung KPK sekitar pukul 22.10, Dessy juga memilih irit bicara. "Boleh tidak dijawab?" kata Dessy menanggapi pertanyaan wartawan. "Nanti saja ya," timpanya. Namun demikian, dalam kesempatan itu Dessy menyampaikan permohonan maaf karena kalimat kasarnya saat hendak dibawa ke sel tahanan beberapa waktu lalu. "Maaf ya kemarin kasar," imbuhnya. Dia lantas masuk ke mobil tahanan tanpa mengeluarkan kata kasar lagi.
Tak lama kemudian, giliran Julia tersangka lainnya keluar dari markas KPK. Namun, Julia bungkam dan bergegas masuk ke mobil tahanan.
KPK tidak akan berhenti kepada empat tersangka yang sudah dijerat. Pengembangan masih terus dilakukan. Termasuk mengusut dugaan adanya pihak lain yang terlibat.
JAKARTA - Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti bungkam usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi kurang
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Dasco Disebut Mampu Selesaikan Banyak Persoalan, Pengamat: Wajar Dipercaya Prabowo
- Penegak Hukum Harus Ungkap Semua Perkara yang Diatur Zarof Ricar
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- KPK Periksa Eks Dirut Telkomsigma Terkait Dugaan Korupsi Rp280 Miliar
- Ultimatum Menko Polkam: Jangan Sampai Karhutla Terjadi di Riau