Anak Buah Hercules Mengaku Dipaksa Teken BAP
Senin, 03 Juni 2013 – 16:16 WIB

Anak Buah Hercules Mengaku Dipaksa Teken BAP
JAKARTA - Salah satu saksi sekaligus terdakwa kasus dugaan premanisme yang ditangkap bersama Hercules Rosario Marchal, Antonius Malaru, mengaku dipaksa untuk membubuhkan tanda tangan dalam dokumen berita acara pemeriksaan (BAP) pada saat dimintai keterangan di Polda Metro Jaya.
Hal ini diungkapkan Antonius dalam persidangan atas Hercules di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (3/6). Antonius menilai sebagian isi BAP yang ditanyakan Jaksa Penuntut Umum tidak sesuai kenyataan. Salah satunya kesaksian bahwa beberapa polisi dipukul anak buah Hercules. Menurutnya, memang ia mendengar ada perintah pembubaran, tapi tak ada peristiwa pemukulan seperti yang disebut dalam dokumen BAP miliknya.
Awalnya, JPU pada persidangan itu menanyakan pengakuan Antonius seperti tertuang dalam BAP."Anda sebut dalam BAP: 'Sekitar jam lima sore saya dan teman-teman membubarkan polisi yang sedang apel. Di depannya ada Hercules dan Frangky. Ada beberapa anggota polisi yang kena pukul dari teman saya. Tapi saya tidak kenal nama yang memukul'. Apa benar anda menyampaikan itu pada penyidik?" tanya Ketua Tim JPU, Fajar Arisetiawan.
Fajar menanyakan ini dengan penuh kehati-hatian karena Antonius sangat tegang dan ketakutan selama persidangan. "Tidak benar pak," jawab Antoan singkat.
JAKARTA - Salah satu saksi sekaligus terdakwa kasus dugaan premanisme yang ditangkap bersama Hercules Rosario Marchal, Antonius Malaru, mengaku dipaksa
BERITA TERKAIT
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak