Anak Buah Juliari Mengaku Uang Fee Bansos Covid-19 Mengalir kepada Pejabat BPK
jpnn.com, JAKARTA - Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Sosial (PPK Kemensos) Matheus Joko Santoso mengaku ada uang Rp1 miliar yang berasal dari fee vendor Bansos Covid-19 untuk Jabodetabek pada 2020 kepada pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hal itu disampaikan Matheus saat menjadi saksi atas terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/3).
Menurut Matheus, uang tersebut diserahkan oleh koleganya, yakni Adi Wahyono selaku kuasa pengguna anggaran, yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini.
"Ada operasional untuk BPK Rp1 miliar, Pak, melalui Pak Adi," ujar Matheus kepada Jaksa Penuntut Umum KPK di persidangan.
Meski demikian, Adi menutup rapat-rapat siapa oknum pejabat BPK yang menerima aliran uang panas itu.
Padahal, menurut jaksa, Adi pernah menyebutkan nama pejabat BPK itu dalam berkas pemeriksaan.
"(Pak Adi) menyebutkan nama Achsanul Qosasi?" tanya jaksa.
"Saya kurang tahu, Pak. Saya hanya menyerahkan di kafe, Pak," jawab Matheus. (tan/jpnn)
Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Sosial (PPK Kemensos) Matheus Joko Santoso mengaku ada aliran Rp 1 miliar kepada pejabat BPK. Uang itu berasal dari suap pengadaan bansos Covid-19 untuk Jabodetabek pada 2020.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Soal Kerja Sama PT Timah dan Smelter Swasta, Saksi Singgung Rekomendasi BPK
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP