Anak Buah Komjen Boy Ungkap Fakta Soal Perempuan yang Todongkan Pistol ke Paspampres, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusut kasus perempuan bercadar yang menodongkan pistol ke Paspampres di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/10) pagi.
Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid mengatakan mereka mendalami soal dugaan keterlibatan perempuan bernama Siti Elina dalam jaringan teroris.
"BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," ujar Ahmad dalam siaran persnya, Selasa.
Anak buah Komjen Boy Rafli Amar itu mengatakan dari hasil penelusuran sementara ditemukan fakta bahwa memiliki pemahaman radikal.
Siti juga mendukung salah satu ormas radikal, yakni HTI yang telah dibubarkan pemerintah.
Selain itu, pelaku juga ternyata sering mengunggah propaganda khilafah melalui akun media sosialnya.
Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor lain.
Ahmad mengatakan kejadian teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan hal yang baru. Peristiwa tersebut mengingatkan pada ancaman bom di Istana Negara yang terlebih dahulu digagalkan oleh aparat penegak hukum pada tahun 2016.
BNPT mengungkap fakta terkait sosok perempuan yang sempat menodongkan pistol ke Paspampres. Pelaku ternyata memiliki pemahaman radikal.
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme