Anak Buah Mega Ungkit Kewarganegaraan Ganda Rini Soemarno
jpnn.com - JAKARTA - Kasus kewarganegaraan ganda Menteri BUMN Rini Soemarno kembali diungkit oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu seiring mencuatnya kasus penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga dilakukan mantan Ketua Tim Transisi itu.
Bahkan, Masinton meminta Presiden Jokowi segera bersikap atas kewarganegaraan ganda yang dimiliki oleh Menteri Rini
“Presiden harus bersikap karena negara kecolongan. Harus dievaluasi, ya digantilah,” kata Anggota Komisi III DPR itu di gedung Parlemen Jakarta, Senin (29/6).
Ia menyatakan sesuai Undang-undang seorang pejabat negara tidak boleh memiliki kewarganegaraan ganda. Sebab, loyalitasnya harus tunggal terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masinton juga menyebutkan dengan kembali dipilihnya Rini menjadi Menteri, maka negara sudah dua kali kecolongan. Karenanya dia mempertanyakan kredibilitas Badan Intelijen Negara dalam memverifikasi status kewarganegaraan Rini.
“Negara kecolongan karena itu seharusnya BIN sudah menverifikasi status kewarganegaraan Rini sejak awal. Rini sudah dua kali jadi menteri, yang kecolongan BIN,” tegas anak buah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
Rini yang memiliki nama lengkap Mariani Soemarno lahir di Maryland, Amerika Serikat, 9 Juni 1958. Amerika Serikat adalah penganut prinsip kewarganegaraan ius soli, yakni hak kewarganegaraan individu berdasarkan wilayah tempat dia dilahirkan.(fat/jpnn)
JAKARTA - Kasus kewarganegaraan ganda Menteri BUMN Rini Soemarno kembali diungkit oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu seiring mencuatnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi