Anak Buah Megawati Ini Titip Pesan Soal UU Tax Amnesty
![Anak Buah Megawati Ini Titip Pesan Soal UU Tax Amnesty](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160628_234145/234145_179916_hendrawan_pdip.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR, Profesor Hendrawan Supratikno mengungkap bahwa data empiris di dalam maupun di luar negeri terkait program pengampunan pajak (tax amnesty), cenderung mengecewakan.
Demikian juga halnya dengan Indonesia, menurutnya ini sudah untuk yang ketiga kalinya pemerintah menjalankan program yang sama dan dua sebelumnya gagal.
"Jadi saya perlu mengingatkan, hati-hati dalam menjalankan Undang-Undang Tax Amnesty," kata Hendrawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (28/6).
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, semua aspek di dalam undang-undang ini harus betul-betul diperhitungkan. Pemerintah lanjutnya, harus menjalankannya dengan serius dan keamanannya juga harus dijamin.
Dia menjelaskan, pada tahun 1964 dan 1983, Indonesia pernah menjalankan program pengampunan pajak. Namun, karena kondisi politik yang tidak kondusif, program tersebut tidak berhasil.
"Pada tahun 1983 dilakukan lagi, karena saat itu terjadi pergantian rezim dari official assessment jadi pembayaran pajak yang ditentukan oleh pemerintah menjadi self assessment dan dilaporkan oleh wajib pajak yang bersangkutan. Jadi harus hati-hati," tandas wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tegah X ini. (fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR, Profesor Hendrawan Supratikno mengungkap bahwa data empiris di dalam maupun di luar negeri terkait program pengampunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Ahli Hukum Sebut Vonis Banding untuk Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai Putusan Sesat