Anak Buah Pertanyakan Klaim Pancasilais Firli Bahuri, Ini Sebabnya

jpnn.com, JAKARTA - Direktur nonaktif Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (PJKAKI KPK) Sujarnako menyayangkan pimpinannya Firli Bahuri tidak menghadiri panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dia menilai hal itu bertentangan dengan klaim Filri sebagai sosok yang Pancasilais.
"Saya pesan sama Firli terkait panggilan Komnas HAM. Ini panggilan ke individu, kebetulan punya kewenangan di KPK. Jadi bukan panggilan ke lembaga KPK, saya yakin Firli paham ini," kata Sujarnako saat dihubungi, Selasa (8/6).
Sujarnako menilai harusnya Firli menghadapi panggilan tersebut. Terlebih Firli merupakan penegak hukum yang harus patuh pada hukum.
"Jadi Firli jangan takut, ini panggilan biasa saja, kok. Dipanggil dewas saja datang, kok. Masak dipanggil Komnas HAM tidak berani datang," kata dia.
Sujarnako menilai jenderal polisi bintang tiga itu sebenarnya sosok yang berani. Sebab, eks Kabaharkam Polri itu sendiri berani menentang kemauan Presiden Joko Widodo dengan memecat 75 pegawai KPK.
"Firli harus berani seperti saat mengabaikan perintah presiden. Katanya pancasilais, masak dipanggil resmi lembaga negara tidak berani datang," kata dia. (tan/jpnn)
Direktur nonaktif Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (PJKAKI KPK) Sujarnako menyayangkan pimpinannya Firli Bahuri tidak hadir dalam panggilan Komnas HAM. Sujarnako menyebut alasan harusnya Firli hadir.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Komnas HAM Menyelidiki Kericuhan saat Rapat RUU TNI
- Dinilai Memicu Segudang Masalah, PSN Merauke Tuai Kritik Keras
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI
- Honorer K2 Adukan Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo