Anak Buah Prabowo Ditembak Brimob, Propam Polri Turun Tangan

jpnn.com, JAKARTA - Penembakan yang dilakukan oknum brimob Briptu AR terhadap Fernando Wowor menjadi sorotan. Apalagi korban yang ditembak adalah kader Partai Gerindra.
Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menerangkan, pihaknya telah mengirim tim untuk bekerja sama dengan Bidpropam Korbrimob untuk menyelidiki kasus itu.
“Kami melakukan penyelidikan mengenai kronologis peristiwanya,” kata dia kepada JPNN, Senin (22/1).
Mantan Kapolda Papua Barat ini mengatakan, mereka juga bakal menyelidiki soal senjata api (senpi) yang dipegang oleh Briptu AR. Namun dia memastikan, senpi inventaris memang selalu melekat ke anggota Polri yang berwenang menggunakannya.
“Senpi genggam inventaris itu melekat sesuai dengan kartu pemegang senpi. Karena pertanggungjawabannya secara individu,” tegas dia.
Dengan adanya kejadian ini, Polri kata dia bakal mengevaluasi lagi siapa saja anggotanya yang berhak memegang senpi. Karena dikhawatirkan kejadian serupa terulang.
“Pemegang senpi harus lulus seleksi tes psikologi, kemahiran menembak, rekam jejak anggota dan rekomendasi dari atasannya. Kami selalu ingatkan soal ini ada akan dievaluasi,” tambah dia.
Diketahui, Fernando yang merupakan anak buah Prabowo Subianto tewas pada Sabtu (20/1) dini hari. Dia terlibat pertengkaran dengan Briptu AR yang ketika itu sedang bersama calon istrinya. Fernando tewas setelah ditembak menggunakan senjata api oleh Briptu AR. (mg1/jpnn)
Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menerangkan, pihaknya telah mengirim tim untuk bekerja sama dengan Bidpropam Korbrimob
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Asabri Untuk Indonesia, Hadir di Seluruh Penjuru Negeri Melalui 33 Kantor Cabang
- Polri Siapkan Pelayanan Maksimal Saat Mudik Lebaran 2025, Hotline 110 Dibuka
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Modus Pelaku Beragam
- Pesan Irjen Achmad Kartiko untuk Peserta Seleksi Calon Anggota Polri: Jangan Mempercayai Calo
- Desakan Reformasi Polri Menguat, Kapolri Listyo Sigit Disarankan Mundur
- Gerakan Pemuda Al Washliyah: Rakyat Masih Butuh TNI & Polri