Anak Buah Prabowo Menduga Ada Motif Kecemburuan Politik di Balik Bocornya Raperpres Ini
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menduga ada motif politik di balik bocornya dokumen Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Raperpres Alpalhankam).
Sebab, ujar Dahnil, selain bocornya raperpres itu muncul pula isu belanja besar-besaran yang akan dilakukan Kemenhan untuk membeli alpalhankam dengan skema utang Rp 1.760 triliun.
"Kami melihat ada motif political jealousy, dan itu yang kami tangkap," kata Dahnil Anzar Simanjuntak di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6).
Menurut Dahnil, raperpres itu masih belum final.
Oleh karena itu, dia menegaskan, tidak atau belum ada keputusan terkait jumlah belanja yang akan digunakan.
"Jadi, yang beredar akan ada belanja Rp 1.700 triliun itu tidak benar," tepisnya.
Menhan Prabowo Subianto hari ini mendatangi Kompleks Parlemen untuk mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR.
Rapat tersebut sedianya membahas rencana kerja dan anggaran (RKA) Kemenhan pada 2022.
Jubir Menhan Prabowo, Dahni Anzar Simanjuntak membantah adanya pembelian besar-besaran alpalhankam dengan menggunakan skema utang Rp 1.760 triliun. Dia menduga ada motif kecemburuan politik di balik bocornya raperpres alpalhankam.
- Program Makan Bergizi Gratis Mulai Digelar Januari, Perlu Dukungan Pihak Ketiga
- Prabowo: Tidak Semua Pengajuan dari Daerah Bisa Dipenuhi
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Efektivitas dan Transparansi Pemanfaatan Anggaran Pendidikan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini
- Tak Pakai Anggaran Negara, Pembekalan Menteri di Magelang Gunakan Uang Pribadi Prabowo