Anak Buah Prabowo Sebut Aktris Nyambi PSK sebagai Korban

jpnn.com - AKTRIS film yang kini banting stir jadi politikus, Rachel Maryam memiliki penilaian tersendiri tentang fenomena di kalangan selebritas yang nyambi mendagangkan diri sebagai pekerja seks komersial (PSK). Menurutnya, faktor gaya hidup menjadikan para aktris berani menjajakan diri.
"Ini kan terjadi karena ada faktor sosial. Kalau artis itu biasanya butuh biaya lebih untuk tetap tampil cantik. Tapi, juga perlu mulai diperhatikan sebagai artis itu tidak melulu soal materi saja," kata Rachel kepada JPNN.com di Jakarta, Minggu (10/5).
Namun demikian istri Edwin Aprihandono itu tak mau sepenuhnya menyalahkan para aktris yang nyambi sebagai PSK. Sebab, katanya, justru para aktris yang terjun menjadi PSK itu adalah korban.
"Prostitusi ada di semua kalangan masyarakat. Mereka bisa diberi pengarahan. Pertama, jangan memikirkan soal materi saja. Lalu, pembekalan ilmu agama," cetus anggota DPR RI itu.
Dia berharap akan adanya kesadaran dari semua lapisan masyarakat agar praktik prostitusi dapat dibendung. Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu juga berharap pemerintah memberi perhatian lebih, khususnya bagi kalangan perempuan untuk mendapatkan pekerjaan layak.(mg3/jpnn)
AKTRIS film yang kini banting stir jadi politikus, Rachel Maryam memiliki penilaian tersendiri tentang fenomena di kalangan selebritas yang nyambi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?
- Surat Terbaru Megawati Ditujukan kepada 2 Petinggi PDIP