Anak Buah Prabowo Sebut Jokowi Bakal Menambah Utang
jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan sangat ironis di tengah pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah masih terus mencetak utang luar negeri untuk menutupi kekurangan APBN. Langkah tersebut, menurut Heri, membahayakan kelangsungan ekonomi nasional.
“Utang pemerintah selama Presiden Jokowi memerintah dalam setahun terakhir sudah mencapai Rp 565 triliun. Bahkan pemerintah masih berencana mencetak utang lagi pada 2016 ini sebesar Rp 605 triliun,” kata Heri Gunawan, Selasa (9/2).
Di sisi lain, menurut anak buah Prabowo ini, pemerintah terus menghapus subsidi BBM. Persoalannya, kemana larinya penghapusan subsidi BBM itu, dan apa kerja menteri keuangan kalau cuma bisa cetak utang saja.
Selain itu, Heri juga mempertanyakan intervensi Bank Indonesia (BI) menstabilkan nilai tukar rupiah sehingga devisa negara sempat ambruk hingga USD 99 miliar dari sebelumnya USD 115 miliar.
“Ini berbahaya. Bisa saja ada maling di balik utang dan intervensi kurs dollar tersebut,” kata politikus Partai Gerindra ini.
Selain utang pemerintah, Heri juga mengungkap ada utang swasta yang jumlahnya USD 167,5 miliar. “Utang swasta ini telah memberi tekanan berat kepada nilai tukar rupiah saat The Fed menaikkan suku bunganya,” ujar Heri.
Untuk keselamatan dan masa depan bangsa, Fraksi Partai Gerindra di DPR tidak ingin kondisi ini terus terjadi berlama-lama.
“Sejak awal, Fraksi Gerindra di Komisi XI DPR, konsisten untuk setia bersama rakyat mengingatkan dan meluruskan kebijakan pemerintah agar sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat IV ini.(fas/jpnn)
JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan sangat ironis di tengah pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk PT Super Optics Jakarta Indonesia