Anak Buah Prabowo: Tak Usah Malu Akui Kecolongan Beras Plastik

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo dan jajarannya tidak perlu malu mengaku kecolongan dalam kasus beras plastik. Politikus Gerindra itu menyebut ada keganjilan dalam kasus beras plastik yang disebut dari luar negeri, sementara selama ini pemerintah mengklaim menutup impor beras.
"Saya pikir (pemerintah) tidak usah malu kalau kecolongan. Yang paling penting ke depannya mau diapain kasus ini," kata Edhy di ruang Fraksi Gerindra DPR, Jakarta, Jumat (22/5).
Edhy pun meminta pihak terkait segera mengecek kembali produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh petani dalam negeri. Hal itu penting untuk memastikan produk itu benar-benar bersih dari bahan berbahaya.
"Kita gak usah menuduh itu muncul dari negara lain, mungkin saja itu muncul dari sekelompok orang yang sengaja membuat gaduh karena kita tidak menginginkan adanya impor beras. Jangan-jangan ada yang sengaja bikin gaduh," jelasnya.
Karenanya dia meminta ketegasan pemerintah dan aparat hukum untuk menindak pelaku yang berkaitan dengan peredaran beras plastik. Sebab, bahan yang digunakan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
"Jangan saling menyalahkan dulu, kepolisan, TNI dan Kementerian Perdanganan dan Kementerian Pertanian harus turun tangan. Jangan menyalahkan pihak-pihak lain dahulu. Kami hari Selasa akan memanggil Mentan, diharapkan akan dapat jawaban-jawaban yang ingin ditanyakan," tandas anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo dan jajarannya tidak perlu malu mengaku kecolongan dalam kasus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh