Anak Buah SBY Ultimatum Pembantu Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Kader Partai Demokrat geram. Pemicunya adalah komentar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang menuding pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono membuat kesalahan yang berakibat mandeknya hilirisasi sektor minyak energi dan batubara.
Anak buah SBY di Partai Demokrat mendesak agar pembantu Presiden Joko Widodo itu minta maaf dan mencabut ucapannya.
"Kami akan bertindak tegas, jika Darmin Nasution tidak minta maaf," tegas Sekjen Bakti Karya Perjuangan Demokrat Jackson Kumaat, Kamis (18/2).
Jackson menjelaskan, Darmin yang pernah diangkat SBY menjadi pejabat Kemenkeu bahkan diusulkan menjadi Deputi dan Gubernur Bank Indonesia itu seharusnya membuat kebijakan untuk menstabilkan kondisi perekonomian. Bukan sebaliknya, malah membuat kegaduhan dengan mengkambinghitamkan pemerintah sebelumnya.
Hal ini, tegas Jackson, justru berimplikasi pada memburuknya perekonomian di pemerintahan Jokowi. Karenanya, kader Muda Partai Demokrat meminta seharusnya Darmin lebih banyak mengevaluasi dirinya daripada menyalahkan orang lain.
"Dia (Darmin) pernah menjadi bagian pemerintah 2004-2014, jangan kambinghitamkan pemerintah sebelumnya," kata Ketua KNPI Sulut tersebut.
Sebelumnya, Presiden RI keenam SBY menyampaikan keluhkesahnya di Twitter lantaran ada pihak berkuasa yang selalu mengambinghitamkan sepuluh tahun kepemimpinannya.
Darmin dalam rapat kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa 16 Februari 2016, menyatakan bahwa program hilirisasi yang ada saat ini sangat terlambat, karena pemerintah sebelumnya atau era SBY sehingga tidak mampu mengejar percepatan ekonomi. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri China Economic and Social Forum 2024, Gus Addin: Inovasi & Kolaborasi untuk Masa Depan Global
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Dirikan PT Abhipraya Wijaya Sampatti, Irfan: Ingin Membuka Lapangan Kerja
- Wamenkop Ferry Juliantono Maju sebagai Calon Ketua IKA Unpad
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan